Lebih lanjut, Andy mencatat potensi besar EBT yang saat ini tengah digarap PLN adalah pembangkit listrik berbasis panas bumi (geothermal), angin (bayu), surya, dan air (hydro) yang punya potensi besar untuk menggantikan pembangkit berbasis bahan bakar fosil khususnya di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

“Komitmen tersebut telah tertuang dalam program transformasi PLN di mana aspirasi Green menjadi semangat untuk menghadirkan energi ramah lingkungan,” tegas Andy.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Dr. Ir. Edward Ngii, ST., MT mengungkapkan bahwa seminar nasional kolaborasi dan sharing ilmu pengetahuan dengan PLN ini menjadi peluang emas bagi kita semua untuk saling memperkuat jejaring institusi dan meningkatkan pendidikan teknik elektro.

“Kegiatan ini mempercepat lahirnya inovasi baru. Dari diskusi dan pertukaran ide yang terjadi, kami yakin akan muncul gagasan-gagasan brilian yang dapat memajukan industri dan teknologi di Indonesia. Oleh karenanya, manfaat dari kegiatan ini sangat besar sekali,” ujar Edward.

Ia juga mengungkapkan materi yang disampaikan sangat luar biasa memberikan pencerahan baru terkait arah pengembangan EBT ke depannya.