Kendari – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menghadiri acara Buka Puasa Bersama yang dirangkaikan dengan kegiatan Sultra Berbagi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan PT. Antam, Tbk., di Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Kendari (18/04/2022).

Hadir dalam acara ini, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yakni Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tenggara Raimel Jesaja, SH., MH., dan Komandan Korem 143/Halu Oleo Brigjen TNI. Yufti Senjaya, SE., M.Si.

Juga hadir Kepala BIN Daerah Sulawesi Tenggara Brigjen TNI Raden Toto Oktavians, S.Sos., Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Sulawesi Tenggara Dr. HAS. Pudjoharsoyo, SH., M.Hum., dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara Silvester Sili Laba, SH.

Baca Juga: Rapat Bahas Minyak Goreng, Ali Mazi: Distributor yang Tidak Daftar Melalui SIINas Bakal di Sanksi

Hadir pula Perwakilan PT Antam, Tbk., antara lain General Manager Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Konawe Utara Hendra Wijayanto, ST, MM., Vice President Operasi UBPN Konawe Utara Galih Ajibrata, ST., dan Vice President Human Cavital, CSR dan Finance UBPN Konawe Utara Muhammad Rusdan, SH, M.Si., bersama Team Corsec PT. Antam, Tbk., Kantor Pusat Jakarta.

Para pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Pemerintah Provinsi dan Pimpinan Instansi Vertikal lingkup wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Pimpinan Perguruan Tinggi, Ketua MUI Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Pimpinan beserta Pengurus Pondok Pesantren dan Panti Asuhan.

Kesempatan menunaikan ibadah puasa merupakan momentum yang sangat penting dan penuh makna dalam upaya mensucikan diri dari segala dosa dan kesalahan, mengingat salah satu keutamaan ibadah puasa adalah dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam: “Barang siapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Al Hadist).

Baca Juga: Dukung Digitalisasi Transaksi, Ali Mazi Tandatangi MoU Bersama PT Plus

Kehadiran bulan suci Ramadan selain memiliki dimensi Ubudiyah dalam konteks Hablun minallah, juga menjadi sarana penguatan dimensi mu’amalah ijtima’iyah atau dimensi kehidupan sosial. Dari aspek hablun minallah umat islam senantiasa meningkatkan intensitas dan frekuensi ibadahnya untuk taqarrub ilallah atau mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala, karena bulan Ramadan adalah bulan ibadah dan bulan dimana pahala amal ibadah dilipat gandakan, sehingga kehadirannya menjadi mutiara yang sangat berharga bagi setiap insan beriman yang menghendaki ampunan dan kesucian diri.